I ♥ TY (13)
Yeosin berjalan di dalam bangunan sebuah agensi yang
mempekerjakannya. Ia adalah manager NCT 127, saat ini ia sedang menuju ke dorm
mereka dan melihat keadaan mereka. Promosi untuk album Limitless berjalan
dengan sangat baik. Fansign dan agenda terakhir mereka Fanmeeting di autrium
Coex SM Entertainment berjalan dengan lancar. Akhirnya, besok member NCT 127
akan dipulangkan kerumah masing-masing untuk melepas rindu pada keluarga
mereka. Karena besok adalah hari imlek, dimana keluarga akan saling berkumpul
menjadi satu. Yeosin mulai memasuki dorm. Saat ia melangkahkan kakinya menuju
ke ruang tengah, ia melihat Jaehyun tertidur di sofa, membuat langkah Yeosin tertarik
untuk mendekati namja tersebut. Ia mengusap lembut rambut namja itu.
“Jaehyun-a” panggilnya dengan suara pelan. Jam menunjukkan
pukul 10 malam, entah kenapa para member NCT 127 sudah tidur dengan pulas. Biasanya
untuk maknae saja yang diharuskan tidur pukul 10. Yeosin pikir mungkin mereka
sudah menjalani hari-hari yang cukup lelah karena masa promosi album kedua
mereka.
“Noona” Jaehyun mulai terbangun dan memperhatikan Yeosin
dengan expresi yang menggambarkan bahwa namja itu masih sangat mengantuk. Yeosin
tersenyum lembut.
“Mianhae, Noona membangunkanmu. Pindahlah ke kamarmu..”
kata Yeosin. Jaehyun duduk di sofa dengan mangusap matanya. Lalu, berjalan
sambil memeluk bantal yang dibawanya dari kamar.
“Jaljayo, Noona” katanya sambil melangkahkan kakinya
menuju ke kamarnya yang sekamar dengan Johnny.
“Eoh, Neo ddo” jawab Yeosin. Ia pun jadi mengecek
satu persatu ke masing-masing kamar para member NCT 127. Takut-takut ada yang
tidur dengan tak nyaman. Yeosin akan merasa menjadi manager yang tidak becus
jika harus melihat salah satu dari mereka sakit. Terakhir, ia membuka pintu
kamar Taeyong dan Taeil. Saat itu ia melihat Taeil tidur sendirian di tempat
tidur, membuat Yeosin bertanya-tanya dimana Taeyong. Ia pun masuk kedalam kamar
tersebut dengan perlahan-lahan. Ia takut mengganggu Taeil akan terbangun.
“Kemana anak itu?” bisik Yeosin pada dirinya
sendiri. Saat ia akan meninggalkan kamar tersebut untuk mencari Taeyong karena
berpikiran namja itu berada di ruang latihan, diambang pintu ia berbalik dan
pandangannya memutar. Lalu kembali melangkahkan kakinya kedalam kamar tersebut.
Ia berjalan ke arah samping kanan tempat tidur Taeil. Ia menemukan Taeyong
tertidur disana tanpa alas tidur, bahkan ia tidak menggunakan bantal. Yeosin menghela
nafasnya.
“Kenapa ia selalu tidur seperti ini” senggah Yeosin.
Yeoja itu pun mencoba menopang Taeyong untuk menuju ke tempat tidurnya. Namja itu
tidak terbangun bahwa Yeosin memapahnya susah-susah.
“Aiuhh.. walaupun kurus tetap saja dia berat” gumam
Yeosin saat merebahkan tubuh namja itu ditempat tidurnya. Yeosin menarik
selimutnya dan menutupkannya ke tubuh Taeyong hingga dadanya. Lalu mengusap
lembut dahi Taeyong, menyibakkan rambutnya yang tidak tertata rapi.
“Jalja, Yong-a” bisik Yeosin. Saat ia akan berdiri
dari tempat tidur, ada yang menahan lengannya. Ia pun melihat ke arah sumber
yang menahannya untuk tidak pergi. Cengkraman itu dari tangan Taeyong. Mata namja
itu terbuka sayu, ia memperhatikan Yeosin dengan matanya yang masih mata
kantuk. Yeosin pun kembali duduk di bibir tempat tidur dan memperhatikan
Taeyong.
“Wae?” tanya Yeosin. Ia rasa namja itu akan
menyampaikan sesuatu padanya.
“Aku akan merindukanmu, Yeosin-a” aku Taeyong. Yeosin
mengulum senyumnya “Arra” jawabnya dengan percaya diri.
“Kau juga akan merindukanku, kan?” tanya Taeyong
dengan polos. Yeosin mendesis.
“Kau pikir?” jawaban itu membuat Taeyong tidak
meresponnya dengan baik. Taeyong mengerucutkan bibirnya dan menatap kesal ke arah
Yeosin.
“Tidurlah! Kau pasti akan senang bertemu dengan
keluargamu besok” kata-kata Yeosin membuat Taeyong jadi menatapnya nanar.
“Apa kau juga tidak akan pulang ke Indonesia?”
tanyaya dengan khawatir.
“Gokjonghajima, aku masih bisa menghubungi mereka
lewat video call. Jaman ini sudah canggih, kau tenang saja..” Yeosin mencoba
tidak membuat namja itu khawatir.
“Jinjja gwaenchana?” tanyanya lagi. Yeosin mengangguk.
“Sudah sana kembalilah tidur. Aku akan kembali ke
kamarku, hm?” Yeosin mendekat ke wajah Taeyong dan mengecup pipi kiri namja
itu. Taeyong merasakan kelembutan di pipinya.
“Jaljara~” ucap Yeosin.
“Neo ddo” balas Taeyong.
***
Komentar
Posting Komentar