Ujung Jawaban Sebuah Penantian

Dibawah terangnya cahaya rembulan malam, aku tak menyangka bisa menemukanmu. Menemukanmu, dalam arti kita di pertemukan kembali setelah sekian lama aku menunggumu. Kau tahu, ku hitung-hitung ternyata waktu sudah berjalan selama 4 tahun lamanya. Tapi, aku selalu mengira pertemuan kita baru saja di mulai. Dan saat aku bisa menemukanmu tanpa sengaja? Oh tidak, mungkin lebih tepatnya ini memang rencana Tuhan. Ia mengabulkan doa ku yang selalu aku panjatkan untuk bertemu denganmu.
Tapi, beberapa saat kemudian aku mengetahui suatu hal yang cukup membuat hatiku perih. Aku melihatmu berbincang dengan seorang gadis berkerudung ungu yang sedang berhadapan denganmu. Kalian nampak bersenda gurau satu sama lain. Aku tersenyum, walaupun itu pahit dan sangat menyakitkan. Ini memang rencana Tuhan. Rencana Tuhan yang ingin menunjukkan padaku bahwa seseorang yang selama ini aku tunggu, mungkin memang bukanlah jodohku. Aku mengangguk kecil mengiyakan hatiku. Semua sudah Tuhan takdirkan. Aku hanyalah hambanya yang hanya bisa menjalan takdir yang ia tentukan. Semua sudah tertulis atas nama Tuhan. Aku tak bisa membantah semua itu.
Walau bagaimanapun, rasa sayang ini masih aku simpan. Jauh di dasar hati ini, dan akan terus sampai kedalamnya. Yang aku sadari sekarang, aku hanya bisa memasrahkan semuanya. Jika memang benar dia bukanlah jodohku, aku akan mencoba mengikhlaskannya dan hanya akan mengenangnya ke dasar hati ini. Semua ketulusan cinta yang aku berikan, tak akan pernah aku singkirkan jika itu masih membuatku tak bisa di lakukan. Aku akan menanamnya. Menanamnya ke dalam dasar hati dan menumpuknya secara perlahan dan mencoba untuk menghapusnya lagi dengan pasti. Aku tahu aku akan bisa melakukannya. Karena aku percaya, bahwa jodoh itu sudah Tuhan takdirkan dalam diri kita masing-masing.

Komentar

Postingan Populer