Short Story - Sorry but I Love You


          Dalam koridor sekolah, ada seorang siswi yang tengah berjalan sambil mendengarkan musik. Kebetulan suasana sekolah sudah sepi karena pelajaran sudah berlangsung. Gadis itu memang tengah membolos pada jam pelajarannya. Ia berjalan menuju atap sekolah. Saat ia sampai di atap sekolah, ia duduk di sebuah bangku sekolah yang sudah kusam.. bangku yang sudah tak di gunakan. Maka dari itu di tempatkan di atap sekolah. Ia duduk dengan santai, dan masih pada kegiatannya. Yaitu, mendengarkan musik dengan earphone miliknya, tak lupa ia menutup matanya menghayati alunan lagu yang di dengarnya melalui earphonenya.

            "Kau bolos lagi, hm?"sebuah tangan seseorang melepas earphone yang di gunakan gadis itu. Gadis itu sontak membuka matanya saat tahu seseorang tengah melepas earphonenya dengan sengaja. Senyum remeh gadis itu kini tersungging di kedua sudut bibirnya dan pada parasnya yang begitu cantik. "Kau sendiri bagaimana? Ketempat ini hanya ingin menemuiku?"balas gadis itu dengan ejekan untuk pria yang sedang berdialog dengannya saat ini. Pria itu mendesis, senyum miringnya mengembang dengan indah "Nadin-nadin. Kau tau? kau selalu melihatku dengan pandangan berbeda dari gadis yang lain. Mereka memujiku, sedangkan kau.. selalu membuat ejekan untukku?".

            "Chris"Nadin memanggil pria yang berada di hadapannya. "Hm?"balas Chris dengan cueknya, tapi senyum manisnya mengembang dengan indah dari wajahnya yang tampan, senyum itu sangatlah Nadin sukai selama hampir 2 tahun ini. "Kenapa sih, kamu suka sekali ikut membolos karena aku, Chris?"tanya Nadin dengan pandangan yang berlawanan dari orang yang di ajaknya bicara. Chris kembali tersenyum, wajahnya mendekat mencari mata hazel Nadin yang indah. Di saat Chris menemukan mata itu, ia menatapnya dengan lembut. Tangannya menyentuh dagu Nadin, mengarahkan pandangannya untuk bisa menatap dirinya. "Bukannya aku sudah pernah bilang semuanya sama kamu?"Chris menjawab Nadin dengan penuh kelembutan. Nadin terkejut, ia menepis tangan Chris dari dagunya "Kamu jangan berulah, Chris. Jangan pernah bertingkah bodoh, kamu tau? Itu nggak mungkin"amarah Nadin meluap entah kenapa, dadanya naik turun mengatur nafasnya, ia Kesal.

            Chris tak membalas apapun, langkahnya mulai menjauh. Tapi, seketika Nadin bangkit dari duduknya. Kakinya melangkah, ia mengekor di balik punggung Chris dan menahan lengan Chris. "Mau kemana?"tanya Nadin ingin tahu, rasa kesalnya terhadap Chris menghilang begitu saja. Chris memutar tubuhnya, ia pun tepat menghadap ke arah Nadin sekarang. "Nadin. Sorry, but I Love You. You know that it, darl. Aku tau kita saudara. Aku adalah kakak iparmu. Tapi, Kita masih ada harapan untuk bersama. Kamu pasti tahu, Nad. Kita tidak terkait darah yang sama, hanya sebuah status saudara yang terkait. Aku tau kamu juga mencintaiku kan? Jawab aku Nad!" Chris kesal, ia mencurahkan semuanya pada Nadin. Mencurahkan perasaannya yang selama ini di rasakannya pada Nadin, walaupun Chris sudah pernah mengatakannya di depan semua keluarga besar darinya dan juga Nadin. Ada beberapa pihak saudara di antara mereka yang tidak menyetujui karena mereka masih ipar, jika di dengar orang rasanya kurang bagus. Itulah yang membuat Nadin membuang rasa sukanya pada Chris, walaupun sebenarnya sampai sekarang ia masih memendam dan perasaannya adalah sama dengan apa yang Chris rasakan, ia menyembunyikannya dari Chris.

            "Chris, you know what? I Love You more" Nadin mengungkapkan isi hatinya juga, ia merasa dirinya sangat lega, seperti beban berat yang di rasakannya hilang seketika. Chris terkejut bukan main, tebakannya benar bahwa Nadin juga mencintainya.. bahkan Nadin mengatakannya sendiri, dia lebih mencintai dirinya. "Nadin, kita jalani semuanya dulu. Aku janji, I'm promise. Aku akan membuat semuanya baik-baik saja. Aku nggak akan menyeretmu dalam penderitaan"Nadin menjawab hanya dengan anggukan kecilnya, tangan Chris melingkar di pinggang Nadin. Chris memeluk hangat tubuh Nadin dengan kasih sayang.

Komentar

Postingan Populer