Tak Terduga


Suasana kantin nampak ramai seperti biasanya. Aku dan beberapa teman seperguruanku duduk dan berbincang seperti biasanya. Kudengar kantin semakin bergemuruh membuatku dan beberapa temanku saling berpandangan. Keriuhan kantin kali ini berhasil menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Ada apa? Pikirku yang sudah berkelebat dengan banyaknya pertanyaan.

Ku dengar keriuhan semakin menjadi. Aku mencoba mencari objek yang tengah menjadi trending di kantin sekarang. Aku mendecak. Mataku sudah menangkap objek yang tadi kucari. Kedua pasang mataku sudah mengekor dengan sendirinya. Biar kujelaskan apa yang terjadi!

Tubuh berperawakan atelit dengan beberapa otot yang menonjol di kedua lengan kekarnya. Tak begitu gemuk karena badannya masih terbilang kurus. Dadanya bidang. Ia juga memiliki garis rahang yang terlihat jelas. Matanya pun sudah menghipnotis banyak gadis saat dia mulai berjalan. Sebenarnya, ia tak melakukan hal apapun untuk menarik gadis-gadis akan pesonanya. Yang kulihat, matanya mengekor kesana kemari, seakan ia tengah mencari seseorang.

Kulihat sekarang ia berjalan dengan pasti. Langkah lebarnya membuatku jadi menyipitkan mataku. Dari jauh, aku tak begitu memperhatikan wajahnya. Ia semakin mendekat, membuatku semakin jelas melihatnya. Kini benar-benar dekat. Ia tepat berdiri di hadapanku, dan membuat seluruh pasang mata menuju ke arahku dan dia.

“Kau disini rupanya.”

Aku tercengang. Ini benar-benar mengejutkanku. Mataku memang minus, jadi kalau aku melihat seseorang selalu terlambat jika mengenali seseorang. Pantas kalau aku seperti mengenalinya tadi.

“Kenapa bengong?”

Ia sudah menarikku sekarang. Membuatku jadi berdiri tegap di hadapannya. Tinggiku yang hampir sepadan dengannya, tak menyusahkanku untuk memandangnya dengan lebih jelas.

“Berhenti melihatku dengan tatapan seperti itu!”

Aku tersenyum. Kulihat ia menatapku malas. Tidak berubah! Aku yakin sekarang bahwa dia benar-benar orang yang aku kenal. Aku mendekat ke arahnya dan memeluknya erat. Kurasakan ia juga memelukku, tawa renyahnya ku dengar.

“Baru mengingatku, ya? Apa aku banyak memiliki perubahan? Kau mengacuhkanku terlalu lama!”

Ia mulai berceloteh panjang. Aku mengusap lembut punggungnya. Ia melakukan hal yang sama. Kini pelukan itu memudar. Aku kembali bisa memandang wajahnya. Senyumku tak bisa aku tahan lagi. Dia benar-baner ada di hadapanku. Bisa ku rengkuh dengan sangat nyaman. Aku jadi semakin ingin merengkuhnya dan tak akan melepaskannya lagi. Kurasakan ia yang mulai kembali merengkuhku dengan perasaan yang begitu hangat.

“Berhenti mencoba melupakanku! Kau itu di takdirkan hanya untukku, bukan untuk orang lain. Jadi mulai sekarang, selalu ada di sampingku dan aku janji tak akan pergi lagi darimu. Aku sangat merindukanmu!”

Aku tersenyum lebar mendengarnya. Ada getaran hebat yang aku rasaka saat ia mengatakan itu padaku. Membuatku terisak sekaligus membuatku dalam kebahagiaan. Untuk sebuah cinta yang sudah kembali padaku, aku berjanji tak akan melepasnya untuk orang lain lagi. Aku janji!

***

Komentar

Postingan Populer