I ♥ SY (6) - 집사람♥


Member X1 sedang sibuk untuk pemotretan sebuah majalah. Semua nampak secara individu walaupun mereka tetap melakukan promosi secara bergrup. Namun, ada yang sedang melakukan sesi foto, interview, ada yang masih sibuk untuk makeup, ada yang sibuk bermain sendiri ketika menemukan sesuatu yang menarik, ada pula yang terlihat sibuk makan karena mereka sarapan secara terpisah di tempat pemotretan tersebut.

Seungyoun terlihat sibuk untuk memulai awal pemotretan dengan sesi foto diantara yang lainnya. Saat itu, ponselnya bergetar dan di dekat situ kebetulan ada Dongpyo dan Yohan yang sedang bergurau karena mereka roomate di dorm. Dongpyo mendengar suara getaran ponsel tersebut diatas nakas. Ia pun mencari sumber suara tersebut dan menemukan ponsel Seungyoun yang tengah bergetar disana karena ada sebuah panggilan masuk.

"Eung? Jibsaram? Mwoji?" gumamnya saat melihat nama sang penelfon yang tertera di layar ponsel tersebut. Dongpyo pun memperlihatkan kepada Yohan.

"Hyung, ini ponsel Seungyoun hyung ada yang menelfon. Tapi, Jibsaram itu siapa?" tanya Dongpyo bingung. Terlihat Yohan pun sepertinya bingung. Ia melihat nama di layar ponsel tersebut sebelum akhirnya sambungan tersebut mati.

"Ada emoticon hati, apakah itu dari Seungyoun hyung eommoni?" fikir Yohan. Lalu Yohan meminta Dongpyo agar menaruhnya kembali ke tempat semula dan Dongpyo melakukannya.

Saat itu Seungwoo berdiri disamping nakas dimana ponsel Seungyoun terletak. Ponsel tersebut kembali bergetar dan masih dengan nama yang sama tertera dilayar ponsel. Seungwoo memperhatikan dan mengerutkan alisnya.

"Eung, Jibsaram? Seolma~" fikir Seungwoo yang sangat ia ketahui. Karena terus bergetar, Seungwoo pun akhirnya mengangkat sambungan telfon tersebut.

"Yeoboseyo" jawab Seungwoo.

"Seungwoo Oppa? Seungyounineun?" balas seseorang di seberang telfon. Seungwoo mengenal suara tersebut dan sangat tahu siapa dia.

"Eoh, Oppaneunde. Seungyoun sedang sesi pemotretan, mungkin sebentar lagi dia akan ada waktu istirahat. Kau bisa menelfonnya lagi nanti hm" jelas Seungwoo. Sang penelfon diseberang pun mengetahui situasinya dan menutup telfon begitu mengakhiri percakapan tersebut.

***

Yeosin sedang menonton drama di ruang tengah dorm X1. Yeoja itu sudah beberapa hari menginap disana dan justru menghabiskan waktunya untuk menonton drama. Saat itu tiba-tiba Wooseok mendekat dan duduk di samping yeoja tersebut.

"Neo! Kenapa kau menghabiskan waktumu disini dengan menonton itu, eo? Buatlah waktumu bermanfaat sedikit" protes namja bernama Kim Wooseok tersebut. Yeosin menatapnya kesal dan mengomel dalam gumaman.

"Yeosin-a" panggil namja itu yang membuat Yeosin terinterupsi dari aktifitas menontonnya.

"Ddo wae?" jawab Yeosin mengerucutkan bibirnya.

"Aku ingin menanyakan sesuatu. Aku pernah melihat penelfon dilayar ponsel Seungyoun atas nama 'Jibsaram' kau tau itu siapa?" Wooseok menanyakan hal tersebut dengan sangat serius, membuat Yeosin jadi ikut terhanyut.

"Jib-saram?" ulang Yeosin. Ia nampak berfikir dan beberapa kali mengerutkan alisnya. Wooseok pun memperhatikan expresi yeoja itu dengan saksama.

"Eoh! Jibsaram. Kau tau siapa itu?" tanya Wooseok antusias. Yeosin mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah Wooseok. Di keadaan yang terlihat genting itu, ada seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kamar dan mendengarkan percakapan antara Wooseok dan Yeosin.

"Keunde, apa itu Jibsaram?" kini pertanyaan itu menggelakkan keseriusan Wooseok.

"Ya, mwoya! Jangan bercanda!" sindir Wooseok. Yeosin terlihat benar-benar tidak tahu.

"Mwoya! Kau benar-benar tidak tau apa itu Jibsaram?" ulang Kim Wooseok tak habis fikir. Yeosin menjawab dengan anggukan kepala.

"Jibsarameun, manuraya manura" jawab Wooseok frustasi. Dan Yeosin masih tidak menangkap maksud tersebut.

"Itu sebutan untuk seorang istri dari suaminya" tiba-tiba ada yang menanggapi percakapan mereka ditengah-tengah keseriusan keadaan tersebut.

"Seungwoo hyung.." gumam Wooseok.

"Kau paham?" tanya Seungwoo yang kini ikut duduk bergabung dengan keduanya. Yeosin kembali mengulang apa yang dikatakan Seungwoo dalam kepalanya.

"Jadi, siapa yang Seungyoun maksud di nama ponsel tersebut?" fikir Yeosin.

"Kenapa tidak kau coba telfon. Kau pasti tau kan kode ponsel Seungyoun" Yeosin menatap Seungwoo dan Wooseok ikut serta untuk menyetujui tindakan tersebut.

Kebetulan saat itu Seungyoun meninggalkan ponselnya di dorm untuk mengisi baterai. Dan dia sedang pergi ke supermarket bersama Dohyon dan Eunsang. Yeosin pun mengambil ponsel milik Seungyoun kemudian kembali ke ruang tengah. Ia mencari nama 'Jibsaram' diponsel milik Seungyoun.

"Ini kah?" tanya Yeosin pada dirinya sendiri. Disana tertulis nama 'Jibsaram❤' ada emoticon love juga di akhir nama, membuat Yeosin menautkan kedua alisnya.

Yeosin pun dengan berani menekan tombol untuk menyambungkan telfon. Saat menunggu deringan tersebut di ponsel milik Seungyoun. Tiba-tiba ringtone di ponsel milik Yeosin yang berada di dalam kamar terdengar.

"Ah! Sepertinya aku mendapat telfon, sebentar" Yeosin pun meletakkan ponsel milik Seungyoun di atas meja dan membiarkannya tetap menyambung ke nomor tersebut.

"Wooseok-a, kalau ada yang mengangkat, panggil aku ya" Wooseok pun mengacungkan jempolnya tanda dia paham. Sedangkan Seungwoo mengekorkan pandangannya ke arah Yeosin hingga sosoknya hilang. Yeosin berlari masuk kedalam kamar miliknya, lalu ia mengamit ponselnya yang berdering di atas tempat tidurnya. Disaat itulah tubuhnya mematung, ia tidak begitu mengerti namun ia mengatahui kebenarannya.

"Mwoji?" gumam Yeosin sangat pelan.

"Dawasseoyong~" saat itu suara Seungyoun yang terdengar berbarengan dengan Dohyon dan Eunsang terdengar dari luar kamar. Yeosin pun berjalan dengan langkah perlahan lalu keluar dari kamar. Di depan kamar, ia melihat Seungyoun yang masih berusaha melepas sepatunya.

"Cho Seungyoun" panggilan yeoja itu terdengar cukup menginterupsi keadaan yang tiba-tiba saja hening. Namja yang merasa namanya terpanggil pun mengalihkan pandangannya dan tersenyum begitu melihat Yeosin. Seungyoun berjalan mendekat ke arah Yeosin, namun belum sampai di depan yeoja tersebut, Yeosin juga mendekatinya. Mereka pun bertatap muka dengan pemantauan beberapa member yang ada di ruang tengah tadi.

"Yeosin-a, waegeure?" Seungyoun menangkap sesuatu yang tidak biasa di wajah yeoja dihadapannya. Ia mencoba mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah Seungwoo dan Woosek yang ada di ruang tengah, ada Dohyon dan Eunsang yang baru saja bergabung di tempat tersebut. Kemudian ia seakan mengedarkan matanya di beberapa spot dan ia menemukan ponselnya tengah berada di atas meja.

"Kenapa ponselku ada disana?" Seungyoun terdengar seperti bertanya pada dirinya sendiri. Namun, ia melihat Yeosin yang berdiri dihadapannya dan membawa ponsel miliknya. Yeosin menangkap gelagat itu. Ia pun memperlihatkan layar ponsel miliknya yang tertera nama namja di hadapannya tengah memanggil ke ponsel milik Yeosin.

"Naega jibsaramiya neohantae?" saat itu Wooseok menutup mulutnya seakan terkejut. Ia baru menyadari siapa seseorang dibalik nama 'Jibsaram' dalam ponsel Seungyoun. Seungyoun diam namun melihat Yeosin dengan intens.

"Han Yeosin" panggil Seungwoo yang jaraknya tidak jauh dari kedua orang tersebut. Yeosin mengalihkan pandangannya melihat ke arah Seungwoo

"Oppa. Oppa juga sudah tau saat itu kan. Hari dimana aku menelfon Seungyoun, saat pemotretan. Oppa yang mengangkatnya"

"Keuraeso wae? Munjaega itna? Isseo?" balas Seungwoo frustasi melihat tanggapan adiknya.

"Isseohaeyaji! Oppaneun aljana, naneun.." ketika Yeosin mencoba untuk membalas pembicaran Seungwoo, Seungyoun menyela.

"Apa aku salah mencintaimu? Suatu saat aku akan tetap membuatmu ada disampingku untuk menemaniku di hari tuaku. Apakah itu salah bagimu, Han Yeosin-ssi?" Seungyoun meluapkan isi hatinya.

"Geu munjaega..." ucapan Yeosin menggantung, namun Seungyoun dan Seungwoo sangat tau kemana arah pembicaraan yeoja itu. Hingga akhirnya, Seungyoun mendekat dan memeluk erat Yeosin saat itu juga.

"Tolong berhentilah mendiagnosa sisa hidupmu sendiri. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan tentang itu. Kau akan hidup denganku selama yang aku dan kau mau, mengerti? Jebal!" selesai mengatakan hal tersebut. Yeosin membalas pelukan Seungyoun dengan sangat erat dan menangis dalam pelukan tersebut. Han Seungwoo terduduk di sofa dan menumpuk kedua tangannya di atas lutut. Ia juga terluka melihat keadaan adiknya yang sakit hingga membuatnya frustasi seperti itu. Dan beberapa member yang mengatahui hal tersebut secara mendadak pun tak bisa berkata apa-apa.

Komentar

Postingan Populer