I ♥ SY


Yeosin terjaga di malam yang panjang baginya. Hari ini ia melakukan banyak hal walaupun ia sedang tidak ada jadwal khusus bersama membernya, namun ia merasa matanya belum ingin tertutup untuk menutup malamnya. Bahkan ia merasa bahwa tengah malam ini ia lapar. Karena ia tidak kuat menahan laparnya, ia keluar dari kamarnya dengan tidak bersuara terlalu keras karena ia bisa membangunkan member yang lain. Kemudian ia menuju ke arah dapur untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa iaa makan. Namun, buah dan beberapa makanan di dalam lemari pendingin terlihat sudah tidak memenuhi tempat tersebut. Kemudian, ia teringat bahwa ada ramyeon yang di sembunyikan para member di lemari yang sangat rahasia. Karena jika manajer tau, ia akan habis dimarahi. Ia juga berfikir mungkin tak apa, karena dia juga tak ada jadwal khusus dengan member lain untuk perform di suatu tempat. Ia pun akhirnya membuat ramyeon dengan cepat.
Setelah merebus ramyeon, ia pun siap menyantapnya karena ia sudah sangat lapar. Ia hanya perlu memakan dalam 15-20 menit saja. Selesai makan dengan bahagia, Yeosin mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merasa matanya sudah mulai berat. Mungkin karena efek dia lelah karena kesehariannya, kemudian perut yang sudah terisi dan merasa kenyang.ia ingin sekali tidur dengan cepat. Namun, fikirannya tertohok dengan pemikirannya yang lain. Jika langsung tidur begitu saja, wajahnya akan terlihat sangat bengkak keesokan harinya. Dengan tekad yang ia bangun. Ia pun mencuci semua yang sudah ia pakai untuk makan. Kemudian berjalan ke arah ruang latihan. Ia harus membakar lemaknya lagi agar esok dia tidak begitu ketahuan jika ia sudah melakukan hal yang sangat menejer pantang. Walaupun besok adalah day off nya yang kesekian hari.
Ia berjalan ke arah ruangan latihan yang menggelap. Karena tidak ada yang menggunakannya di jam ini. Terkadang ada, terkadang juga tidak. Ia berjalan masuk kedalam, kemudian menyalakan beberapa lampu dan menyalakan musik di dalam ruangan tersebut. Tentu saja ruangan ini berdentum keras jika sudah ada di dalam ruangan, namun tidak jika berada di luar. Ruangan ini tentu saja kedap suara.
Yeosin mulai meregangkan otot-ototnya agar ia tak tiba-tiba kram otot begitu ia sudah meliuk-liukkan badannya nanti. Ketika ia sedang sibuk memulai pemanasan dan meliaukkan badannya perlahan mengikuti irama yang ia dengar dari ponselnya, tiba-tiba seseorang datang dan masuk ke arah ruang latihan dan membuatnya terkejut. Mata Yeosin tersita begitu mengetahui tiba-tiba ada yang membuka pintu ruang latihan, ia melihatnya dari kaca ruang latihan. Kemudian berbalik dengan gerakan slow motion.
“O.. Seungyoun-ah”
Ternyata Cho Seungyoun yang tiba-tiba datang ke ruang latihan, membuat Yeosin sedikit bertanya-tanya akan kehadirannya.
“Annyeong, kau sedang apa tengah malam disini? Bukankah kau tidak sesibuk itu?” katanya. Yeosin mengerucutkan bibirnya.
“Memang aku tidak boleh selarut ini ke ruang latihan, eoh?” cerca Yeosin dengan memicingkan matanya. Seungyoun mengulum senyum lebarnya dengan tetap berjalan mendekat ke arah yeoja itu.
“Kau sendiri sedang apa disini? Kau tak tidur lebih awal? Bukankah kau ada jadwal ke program musik dengan X1 besok pagi-pagi sekali?” ujar Yeosin. Lagi-lagi Seungyoun mengulum senyumnya.
“Kau sangat tau jadwalku di X1, hm,” entah hal itu sebuah pertanyaan atau pernyataan. Namun Yeosin memahami dan mengunci mulutnya saat itu juga.
“A.. aku baru saja makan ramyeon jadi aku berusaha untuk tidak terlihat lebih bengkak besok. Kalau menejer tau aku bisa habis karena dimarahi olehnya” tiba-tiba Yeosin mengalihkan pembicaraan dengan menceritakan situasinya saat ini.
“Kau masih ingat koreo yang Mr.Lee ajarkan saat kita trainee?” Seungyoun membuka suaranya dan menatap Yeosin intens. Mereka berjarak tidak terlalu jauh, mungkin sebatas 30 sentimeter. Yeosin menatap Seungyoun sekilas kemudian mengingat-ingat sebuah koreo yang diajarkan oleh Mr.Lee pada mereka berdua saat masih trainee.
“Eum” jawab Yeosin dengan mengangguk beberapa kali.
“Ingin menarikannya lagi?” tanya Seungyoun. Yeosin memperhatikan sebentar lagu mengangguk lagi dengan senyum yang entah kenapa melebar di kedua sudut bibirnya. Seungyoun ikut tersenyum. Yeosin kemudian sudah berjalan ke arah operator untuk mengganti lagu yang akan menjadi backsound saat mereka menari.
Seungyoun berjalan mendekat ke arah kaca ruang latihan, kemudian membuka kameranya dan ia alihkan ke video lalu ia menekan tombol merah untuk merekam. Yeosin melihat yang Seungyoun lakukan dengan berjalan ke asal ia berdiri setelah mengganti musiknya dan memperhatikan Seungyoun yang berjalan balik ke arahnya.
“Mwohae?”
“Video” jawab Seungyoun singkat. Yeosin hanya mengganggukkan kepalanya kemudian mulai fokus kepada lagu kembali.
Mereka berdua pun mulai melenggangkan gerakan-gerakan tubuh yang sudah mereka latih saat masih di trainee. Bahkan keduanya sangat lihai dan entah apa yang mereka fikirkan, keduanya sama-sama berada dalam dunianya masing-masing. Karena beat yang mereka tarikan cukup enerjik membuat expresi keduanya terlihat sangat serius.
Tak terasa sudah 1 jam berlalu. Mereka tidak hanya menarikan beberapa tarian yang mereka latih tapi juga beberapa freestyle dance yang Yeosin latih ia ajarkan pada Seungyoun begitu sebaliknya.
“Ah, sudah lewat tengah malam. Kau sebaiknya kembali dan istirahat. Bisa-bisa kau lelah besok” dengan masih terengah mengatur nafasnya, Yeosin berjalan menghentikan musik yang tadinya berdentum.
“Baiklah” jawab Seungyoun singkat.
Setelah ia mengantongi ponselnya ke saku celananya, Yeosin melangkah kakinya ke arah saklar lampu yang ada di dekat pintu ruang latihan. Seungyoun pun mengekor di balik tubuh Yeosin. Saat Yeosin akan menekan saklar lampu, Seungyoun tiba-tiba memanggilnya sehingga membuat ia memutar tubuhnya untuk menatap ke arah Seungyoun, namun tak di duga jika tubuh Seungyoun yang tinggi sudah ada di hadapannya, sehingga membuatnya sedikit terhuyung namun untung saja ia berdekatan dengan dinding, tubuhnya pun bersandar pada dinding. Tapi yang terjadi saat itu cukup cepat membuat Yeosin mengerjapkan matanya beberapa kali.
Saat ia tepat bersandar pada dinding, Seungyoun melangkah semakin dekat kemudian menekan saklar lampu agar lampu padam dan saat itu
-CUP-
“Jalja~” ia mengucapkan itu dengan gerakan tangan yang mengusap lembut kepala Yeosin dan tersenyum dibawah kegelapan. Lalu ia berjalan keluar dari pintu latihan. Yeosin memegang dadanya yang terdengar degub jantungnya yang tiba-tiba semakin cepat. Ia mencoba menghembuskan nafas besar.
“Huft~ mwoya kabjakki” gumam Yeosin pelan.
Belum selesai ia bernafas dengan normal, pintu tersebut terbuka kembali namun tetap terbuka karena tertahan. Yeosin pun mengalihkan pandangannya ke arah pintu tersebut. Ia melihat Seungyoun yang tersinari lampu dari arah luar walaupun tidak begitu terang.
“Kembalilah ke kamarmu. Gomawo~” ucap Seungyoun yang membuat Yeosin diam tak ada kata.
“Ah, aku akan mengirim videonya lewat KTalk. Kau tidak mengubah nomormu, kan?” pertanyaan Seungyoun terjawab dengan deheman Yeosin “Eum” setelah memastikan itu Seungyoun melebarkan senyumnya, lalu menutup kembali pintu ruangan tersebut dan meninggalkan Yeosin yang jantungnya masih sangat berdebar.

***
Yeosin masuk ke dalam dorm lalu terduduk di ruang tengah. Dia belum ingin masuk ke kamarnya, karena ada member lain yang tidur bersamanya di dorm.
“Apa itu tadi? Seungyoun mencium pipiku, kan?” gumam Yeosin sangat pelan.
“Eotteokhae~” gumamnya lagi dengan senyum yang sangat lebar di kedua sudut bibirnya. Ia menyentuh pipinya dan ia tidak tau harus bereaksi apa. Jantungnya pun masih berdegub tidak beraturan. Saat ia sedang kalut dalam pemikirannya, notif Ktalk miliknya mengagetkannya.
“Oh, dari Seungyoun” gumamnya agar tidak bersuara keras.

From : SY♥ (ponsel Yeosin)
To : Yeosin
Videonya sudah ku kirim. Cepatlah tidur! Jalja~
Have a nice dream, Yeosin-ah ^_^

From : Cutie (ponsel Seungyoun)
To : Seungyoun
Eum, gomawo. Neo ddo jaljara~
Seungyoun-ah :)

Setelah itu Yeosin tersenyum dengan sangat lebar dan mulai untuk bersiap tidur setelah mandi dan melakukan skincare malamnya.

Komentar

Postingan Populer