mental illness


Aku bosan, harus berinteraksi dengan banyak orang.

Aku bosan, harus punya masalah dengan orang lain.

Aku bosan, harus memahami setiap perasaan orang lain yang aku temui.

Aku bosan, harus berpura-pura mengerti, harus berpura-pura baik agar terlihat baik, menjadi jahat terlihat ditakuti, menjadi keras agar terlihat kuat, menjadi yang orang bilang apa adanya tapi nyatanya bukan pada semestinya. Aku tidak tahu apakah keluhan ini bisa ku sebut hal yang sangat membosankan atau justru begitu melelahkan. Aku lelah hidup dalam suatu ruang yang begitu menyesakkanku. Aku merasa sangat pengap dalam ruangan yang seharusnya nampak besar, tapi aku merasa seakan terkurung di ujung jalan yang tak ada jalan lain untuk melaluinya.



Aku tahu, sangat tahu. Jika di kehidupan duniawi ini memang begitu keras. Begitu tidak adil. Karena itulah cara kerja Tuhan agar makhluknya bertahan hidup demi memperjuangkan sesuatu yang teremban pada apa yang sudah ditakdirkan, begitu kataku. Yang aku tidak tahu sekarang. Apa alasanku hidup untuk sekarang ini. Jika aku sudah merasa lelah. Aku benar-benar lelah harus mendengarkan berbagai macam keluhan tentang hidupku. Aku seakan tak bisa menjalani kehidupanku dengan apa yang ingin aku lakukan. Aku tidak tau pula apa yang ingin aku lakukan. Aku kehilangan arah untuk meraih hal yang seharusnya bisa aku targetkan. Tapi aku sangat menyesal tapi aku merasa sedang kehilangan semangat untuk hidup kali ini.



Dalam hidupku. Aku terkadang pernah merasa, bahwa tak pernah ada pemuda atau laki-laki yang benar-benar mencintaiku. Aku merasa seperti itu karena aku selalu merasa bahwa awal hubungan percintaan yang dimulai selalu berpihak dari sisi diriku, kemudian terjeda dan mulai ada pembaruan. Aku tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Tapi, aku pernah beberapa kali memutar ulang yang pernah ku alami tentang cinta. Ada beberapa laki-laki yang pernah jatuh hati padaku kala itu. Dan satu diantaranya, sangat mencintaiku hingga tak ingin kehilangan diriku. Namun, yang ku rasakan saat itu justru aku begitu membenci satu hal kesalahan yang sangat tak ku suka darinya. Kemudian, karena aku tidak bisa memutuskan bagaimana akhirnya aku dan dia. Walaupun aku berusaha memberi kesempatan kedua untuknya, tapi hal itu merubahku untuk tidak menyukainya lagi. Bosan? Bukan. Tapi karena aku kecewa padanya, aku akhirnya melepaskannya hingga ia tersadar bahwa aku sudah tak bisa menerimanya lagi dihatiku.



Yang ingin ku bicarakan adalah, aku memang ingin sangat ingin dicintai oleh seorang laki-laki yang bisa menjagaku, mencintaiku tulus, dan selalu memprioritaskanku layaknya aku padanya. Tapi, yang kutemukan saat ini aku selalu merasa berusaha sendirian. Aku lelah selalu berusaha seperti itu. Aku ingin ada laki-laki yang berusaha keras juga untuk membuatku mencintainya lebih dari apapun. Aku kesal. Aku lelah. Aku bosan. Aku selalu berfikir mengapa tidak ada yang mencintaiku dengan tulus. Mengapa tidak ada laki-laki yang berusaha mengatakan bahwa dia mencintaiku dan memperlakukanku layaknya putri yang ia sangat sayangkan. Ia jaga sepenuh hati bagaikan berlian yang sangat berharga. Aku tidak pernah merasa terspesialkan seperti itu oleh orang yang sangat aku sayang sampai sekarang.



Untuk yang sudah membaca banyak kalimat diatas. Terima kasih. Aku tidak memohon belas kasih, tapi aku hanya menuangkan semua apa yang aku rasakan pada tulisan. Terkadang yang aku lakukan memang tidak membantuku menyelesaikan apa masalahku. Namun, ya ku tetap ku lakukan karena inginku. Untuk kalian yang juga sedang merasakan atau bahkan mengetahui seseorang di sekitar kalian yang merasakan gangguan kejiwaan (bukan berarti gila ya gaes) tolong kalian peluk dan bilang padanya bahwa dia bisa menceritakan masalahnya kapanpun. Dan bagi kalian yang mengalami, kalian mungkin berharap memendamnya tapi tolong jangan. Karena semua itu tidak akan sanggup kalian tanggung. Bicaralah pada siapapun yang benar-benar kalian percayai. Pasti selalu ada kok, walaupun satu orang tapi yang benar-benar selalu ada disamping kalian. Atau jika kalian dengan orang tua sangat dekat justru itu lebih baik. Aku beberapa kali pernah mengalami untuk mengakhiri hidup. Aku memikirkan semuanya yang ada di dunia ini dan siapa saja yang sedang ada di sekitarku. Tapi aku tidak bisa menceritakan apapun tentang apa yang aku rasakan. Banyak yang tidak bisa diterima untuk segala keputusan yang aku lakukan saat itu.memang sedikit rumit, yang jelas ini bukan hanya soal cinta seperti yang kalian baca diatas, tapi juga tentang kehidupan sehari-hariku. Percobaan bunuh diri, kabur dari rumah dan self injury sempat pernah mengambil alih pikiran bodohku untuk melakukannya. Sayangnya aku terlalu takut hingga semua itu hanyalah sebuah perencanaan. Ketika aku pernah mencoba untuk memegang cutter, aku menangis takut untuk merasakan sakit walaupun hatiku merasa lebih hancur. Jangan pernah berusaha untuk melakukan hal seperti apa yang ku lakukan. Karena semua itu bukanlah sebuah penyelesaian masalah yang mudah. Semangat untuk kalian semua, dan juga untuk aku sendiri. Aku hanya ingin berbagi pengalaman, tolong jangan salah paham dengan apa yang kubahas disini.



Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisanku ^_^

Komentar

Postingan Populer