YOU
Tidak ada luka yang tidak akan
meninggalkan sebuah jejak. Seperti kamu yang sudah meninggalkan aku tanpa sebab
yang pasti. Membuatku selalu merasakan kesalahan yang sekiranya telah aku
perbuat padamu. Berhenti mengacuhkanku dan katakan apa salahku! Sebuah
pelampiasan kalimat yang ingin aku terjang di hadapannya, namun itu semua hanya angan.
Nasi sudah menjadi bubur. Dan 3
tahun sudah terlewatkan setelah berakhirnya hubungan antara aku dan kamu.
Sampai pada hari itu, dengan secara tak terduga
kamu datang. Tepatnya kita bertemu di suatu tempat yang sama. Bahagia! Itu yang
aku rasakan. Hati ini seakan kembali bertedak seperti pertama kali aku
melihatnya.
Sunggingan di bibir ini bisa aku
rasakan, Ingin sekali membentuk sebuah
senyuman manis di hadapannya. Ingin sekali memanggil namanya lagi. Ingin sekali
menggenggam erat tangan hangatnya. Ingin sekali seperti waktu itu tertawa dan
saling berbagi cerita. Tapi, lagi-lagi semua itu hanyalah angan yang sengaja
aku beberkan untuk membuat hati ini bahagia seperti dulu.
KENAPA? Hanya kata itu yang terus
berputar di pikiranku. Sekelebat bayangannya selalu ada dalam jiwaku. Aku
selalu ingin dia kembali. Selalu ingin dia ada di sampingku lagi. Tapi, dengan
sangat jelas didepan mataku. Dia sudah terlihat bahagia. Aku pikir dia memang
sudah bahagia dengan pendamping barunya. Semoga kalian bahagia, dan semoga aku
juga bahagia setelah menemukan penggantimu nanti. Terima kasih sudah pernah
hadir dalam hidupku.
Komentar
Posting Komentar