I ♥ TY (23)


Yeosin menguap lebar di tempat tidurnya. Ia melirik jam waker di nakas dekat tempat tidur yang menunjukkan pukul 5 pagi area Korea Selatan. Dengan sigap ia segera menggelung rambut panjangnya, karena ia akan membersihkan dirinya.


***


Saat ini Yeosin sudah rapi dengan sweater lengan panjang berwarna merah maroon, dipadu dengan celana legging hitam yang membalut kaki jenjangnya. Rambut panjangnya pun ia gerai. Cuaca masih pada pertengahan musim dingin. Itulah mengapa ia lebih memilih menggunakan sweater dan dalaman kaos putih lengan pendek.


Deringan ponsel yang bergetar di atas nakas membuat Yeosin berhenti memperhatikan kaca dan berjalan ke arah nakas untuk menerima panggilan tersebut.


"Kau sudah dibawah?" jawabnya spontan. Nama yang tertera di layar ponsel membuatnya tak menyapanya dengan basa-basi lagi. Dia yang di seberang telfon mengatakan bahwa ia sudah menunggu di lobby.


"Arrasseo, khalkae~" jawabnya. Yeosin segera menyambar coat yang terlampir di belakang pintu kamar, kemudian segera melangkahkan kaki ke arah pintu dorm lalu tak lupa memakai sneaker kesayangannya. Setelah siap ia pun meninggalkan dorm dan menuju ke lobby agensi.


***
 
Yeosin berjalan menuju lobby agensi SM Entertainment. Saat ia tiba dan keluar dari lift, ia melihat seseorang yang sangat ia rindukan. Ia melangkahkan kakinya ke arah namja itu. Saat Yeosin mendekat ke arahnya, ia melebarkan senyum manisnya dan saat ia sudah cukup dekat, namja tampan itu bergerak menggenggam tangan Yeosin.

Yeoja itu tersenyum dengan senyum yang ia kulum sendiri. Ia senang juga merasa sedikit disayangkan karena baru saja ia bisa melihat wajah namja yang dirindukannya tapi namja itu sudah harus pergi.


"Mwohae?" ia menatap Yeosin dengan pandangan sendu. Tangannya bergerak mencubit hidung mancung Yeosin pelan, tidak sakit.


"Kau sudah lama?" tanya Yeosin dan mulai bersikap normal. Yeoja itu tidak ingin menunjukkan kekecewaannya sendiri yang tidak bisa bersikap pro bahwa namjachingunya adalah seorang idola.


"Ani.." jawabnya singkat.


“Kau sudah harus pergi?” bibir mungil yeoja itu pun mulai bersuara. Tangan kurus namja itu bergerak lembut membelai poni yang menutupi ruas dahi Yeosin. Kepala namja itu mengangguk. Kerucutan di bibir mungil yeoja itu terpaut membuat namja itu gemas.


“Aku segera kembali~” ucapnya dengan mengusap lembut pipi Yeosin. Taeyong, ya namja itu adalah leader NCT 127.


“Kau baru saja kembali dari Mexico, aku bahkan belum melihatmu 1 jam” rengek Yeosin tapi yeoja itu berusaha menunjukkan senyumnya. Hanya melihat wajah Taeyong, yeoja itu memang mudah sekali tersenyum.


"Yong-a," ia memanggilnya dengan menggantungkan apa yang ingin Yeosin sampaikan. Taeyong menunggu untuk mendengar apa yang ingin Yeosin bicarakan. Namun, yeoja itu tak kunjung bicara. Taeyong pun sudah mengunci dagu Yeosin dan mengecup bibirnya singkat.


"Kau selalu membuatku menunggu" ungkapnya. Yeosin hanya bisa melebarkan kedua sudut bibirnya.


"Hanbeondo" pinta Yeosin pada namja itu. Taeyong pun mendekat dan mengecup, lalu mengulum bibirnya dengan lembut. Tak lama ia sudah melepas ciumannya.

"Morning Kiss" kata Yeosin merasa senang.


“Taeyong-a, kajja” seru manajer NCT 127. Yang lain juga sudah masuk ke dalam mobil. Taeyong melihat sekali lagi ke arah Yeosin.


“Kau harus mendengarkan siaran langsung kita di radio pukul 10 malam nanti, mengerti? Aku akan sibuk sekali hari ini” Yeosin mengangguk dan mengulum senyumnya. Taeyong mendekatkan wajahnya dan menyentuhkan hidungnya pada hidung Yeosin, lalu mengecup pipi kiri yeoja itu lembut.


“Aku pergi~” katanya, Yeosin mengangguk dan melambaikan tangannya.


“Noona~” itu teriakan Haechan yang membuat Yeosin jadi terkekeh.


“Josimhae~” teriak Yeosin sambil melambaikan tangannya pada member NCT 127 yang lain. Hingga Van mobil yang membawa mereka perlahan menghilang.


***

Komentar

Postingan Populer