September, 2018

Aku teringat.

Ketika aku ditinggalkan, kau datang dan ada di sampingku kala itu.
Mengulurkan sebuah buku penuh motivasi favoritmu untukku.

"Apa ini?" tanyaku dengan fikiran yang masih kacau karena rasa kecewaku.

"Baca aja dulu" suara khas miliknya yang tidak begitu berat namun selalu terngiang.

Aku pun mencoba membaca buku yang ia tawarkan berjudul "Never Lose Hope" tersebut. Lembar demi lembar entah mengapa membuatku tersenyum tanpa sadar. Banyak kata menyejukkan di dalam sana. Hingga membuatku menatap ke arahnya. Namun ku dapati ia sudah kembali sibuk dengan game di ponselnya dan tersenyum khas yang sangat aku suka.

Aku berterima kasih karena dia selalu hadir dalam masa terburukku dan memberikan kesan indah. Benar. Dia lebih banyak memberiku kenangan indah walaupun kami bukanlah sepasang insan yang ditakdirkan bersama. Dia penyemangat yang tak ku sadari. Penjaga yang membantuku tanpa pamrih. Pencetak senyumku tanpa aku minta. Maafkan aku yang diam-diam menaruh hati dan dengan lancang selalu memdambamu ini. Bahkan bukan hanya angan, aku juga berdoa untuk masa depan yang indah bersamamu suatu hari nanti. Jika ditakdirkan Tuhan.

Komentar

Postingan Populer