I ♥ TY (28)

Yeosin terbangun dari tidurnya pukul. Pagi ini ia membangunkan member NCT Dream seperti biasa karena mereka harus pergi ke sekolah. Walaupun sudah menjadi idol, mereka tetap harus melaksanakan kewajiban mereka sebagai pelajar. Pulang sekolah nanti biasanya mereka menyempatkan latihan di ruang latihan untuk acara music chart di stasiun televisi. Yeosin mengerjapkan matanya perlahan dan mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang masih belum sepenuhnya terkumpul. Ia juga meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Saat ia rasa sudah lebih baik, ia turun dari tempat tidurnya dan menuju ke arah kamar mandi.


---


Yeosin terlihat rapi dengan setelan casual yang cukup santai. Ia mengenakan celana kaos hitam panjang yang pas dengan kaki pendeknya, lalu sweater merah maroon yang terlihat kebesaran di tubuhnya yang mungil. Tinggi badannya memang hanya 163 centimeter. Ia bahkan lebih pendek dari member NCT Dream yang rata-rata umurnya jauh lebih muda dari umurnya. Karena ia tak ingin merasa gerah, ia mengikat rambutnya ala kuncir kuda, lalu menyisihkan sedikit rambutnya untuk menutupi garis pipinya yang terlihat chubby namun tetap selaras dengan poni rambutnya.


Ia membuka kenop pintu kamar salah satu member NCT. Yeosin berdiri di samping tempat tidur dan memperhatikan seseorang yang berada di balik selimut dengan tangan bersedekap di dada. Ia menyibakkan selimut itu perlahan dan mengusap lembut pipi namja itu.


“Markeu-ya ireona” Yeosin berusaha membangunkan Mark, salah satu member tertua di NCT Dream. Namja itu menggeliat pelan dan kemudian membuka sebelah matanya untuk melihat siapa yang membangunkannya.


“Ugh.. Noona” sapanya saat ia menangkap sosok Yeosin yang berdiri melihatnya. Ia pun segera mengubah posisinya dan duduk di tempat tidur dengan mata yang masih berusaha mengontrol rasa kantuknya. Ia masih mengumpulkan kesadarannya perlahan.


“Noona akan menyiapkan sarapan kalian, kau bangunkan yang lain ya” itulah pesan Yeosin, kemudian ia sudah melangkah meninggalkan kamar Mark dan menuju ke dapur.


***


Yeosin sibuk menata makanan untuk pagi ini di atas meja makan. Saat itu masuklah seorang namja dengan tinggi berkisar 175 centimeter. Ia adalah pilar di NCT, sekaligus leader di NCT 127, Lee Taeyong. Yeosin mengekorkan matanya untuk melihat apa yang di lakukan namja itu. Taeyong berjalan dengan matanya yang masih sayup-sayup dan membuka lemari es untuk meneguk segelas air, karena ia merasa tenggorokannya kering. Setelah sukses meneguk segelas air, pandangannya menangkap sosok Yeosin yang berdiam diri memperhatikannya.


“Mwohae?” tanyanya dengan langkah mendekat ke arah Yeosin. Taeyong mengusap matanya yang tidak begitu jelas melihat Yeosin. Yeoja itu juga melihatnya dengan semakin intens.


“Kenapa kau baru bangun? Kau tidak sarapan?” tanya Yeosin, tangannya bergerak mengusap kulit pipi Taeyong yang terasa kering. Lalu, bergerak lagi ke rambutnya yang terlihat berantakan. Namja itu hanya diam dan melihat ke arah Yeosin dengan senyum polosnya.


“Aku akan sarapan setelah mereka (member NCT Dream)” ia menjawab dengan mengusap lembut kepala Yeosin dan menampakkan senyuman hangat di bibirnya.


“Kau kan tidak suka makan sendirian..” ucap Yeosin lembut, ia menarik pelan baju Taeyong menahannya untuk pergi dari hadapannya.


“Kalau begitu temani aku..” ucapnya. Yeosin mendongak dan melihat wajah namja di hadapannya.


“Arasseo” angguknya menyetujui. Kemudian Taeyong sudah berjalan menjauh dari arah dapur dan menuju ke kamarnya. Tak lama kemudian member NCT Dream memasuki meja makan dan duduk dengan keributan yang biasa mereka lakukan. Yeosin memperhatikan Haechan yang selalu membuat keadaan di sekitarnya ramai.


“Hari ini hanya tampil di salah satu music chart, jadi fokuslah saat di sekolah” itulah pesan Yeosin. Ia harus menjadi contoh manager yang baik untuk idolanya sekalipun.


“Noona, kita tidak pernah lupa dengan nasihatmu itu. Kau mengatakannya setiap hari walaupun jadwal kami lebih” timpal Haechan merasa moodnya menurun. Yeosin mengembangkan senyumnya.


“Arasseo, mianhae” Yeosin mengusap lembut rambut Haechan. Setelah itu ia menyuruh mereka semua segera memakan makanan yang sudah ia sediakan.



***

Komentar

Postingan Populer