Jaehyun vs Doyoung - Requested
Hana
tertidur di tumpukan buku-buku tebal yang ada di meja belajarnya. Akhir-akhir
ini dia cukup sibuk karena kegiatan NCT semakin padat. Ia sebagai salah satu
staff SM dibalik layar bekerja keras demi kelancaran agensi yang sudah ia
anggap sebagai keluarganya.
Tok
tok tok
Bunyi
ketukan dari arah pintu kamar Hana terdengar. Yeoja sedikit melenguh dan merasa
terganggu oleh ketukan itu.
"Eonni
kau tidur? Bisakah kau keluar sebentar?" suara yang sangat familiar bagi
Hana. Dengan langkah gontai dan malas, yeoja itu berjalan ke arah pintu dan
membukanya.
"Wae?
Mwo?" todongnya langsung. Yeosin tau sekali bahwa ia sudah menganggu waktu
tidur Hana.
"Jaehyun-ie,
dia menunggumu di studio" kata Yeosin. Hana mengusap matanya, entah dia
mendengar dengan benar atau tidak yang Yeosin katakan.
"Eonni,
Jaehyun-ie–"
"Arra~
aku akan menemuinya" balas Hana. Ia mengamit mantel yang menggantung di
balik daun pintu kamarnya, lalu keluar dorm dengan mata yang setengah terbuka.
Ia masih sangat mengantuk. Walaupun ia sibuk sebagai staff, dia juga suka
sekali menyibukkan diri dengan begadang membaca beberapa komik yang sudah ia
beli beberapa hari yang lalu.
Langkah
Hana mulai sedikit lagi dekat dengan studio. Saat ia berjalan, tak sengaja
tubuhnya tertabrak oleh sesuatu yang membuatnya sedikit terhuyung. Namun,
sebuah tangan menangkapnya hingga tak menimbulkan hal yang akan menyakiti yeoja
itu.
"Gwaenchana?"
tanya namja jangkung dengan porsi tubuh terlalu kurus namun masih sesuai
proporsinya. Hana mengerjapkan matanya, tangannya berada dalam genggaman namja
yang menolongnya. Hana menengadahkan kepalanya dan melihat wajah seseorang itu
tidak asing, ia tersenyum manis.
"Gomawo,
uyong-a" kata Hana, tangannya mengusap balik tangan kurus milik namja
bernama lengkap, Kim Doyoung.
"Kau
mau kemana? Ini sudah larut malam.. Kau juga terlihat sudah sangat mengantuk,
Hana-ya" Hana mendengar celoteh darinya. Lagi-lagi ia tersenyum manis.
"Gomawo,
kau sudah mengkhawatirkanku. Aku akan menemui Jaehyun" kali ini, Hana
sudah menghilangkan rasa kantuknya. Matanya sukses terbuka dan menatap Doyoung
pasti pada matanya. Namja itu juga melihat perubahan itu, ia menyimpulkan
sedikit senyum di bibirnya.
"Joheunnya?"
tanya Doyoung yang dibalas tatapan tak mengerti oleh Hana.
"Kau bahagia dengan, Jung Jaehyun?" pertanyaan itu membuat Hana diam sebentar, lalu mengembangkan kedua sudut bibirnya.
"Kau bahagia dengan, Jung Jaehyun?" pertanyaan itu membuat Hana diam sebentar, lalu mengembangkan kedua sudut bibirnya.
"Aku
menyayangi kalian semua" ucap Hana. Doyoung mendesis.
"Gotjimal!
Aku bukan anak kecil yang bisa kau bohongi begitu saja" Namja itu kesal,
karena ia merasa Hana tidak jujur padanya.
"Aku
bahagia dengan kalian, tapi untuk lebih padamu, aku tidak bisa, Kim
Doyoung" Hana, itu keputusan Hana. Jika namja itu tidak ingin ia
berbohong, lalu ia akan mengatakan sebenarnya.
"Aku
tau" namja itu berubah masam, ia seakan sudah mempersiapkan bahwa jawaban
itu akan terucap juga.
"Aku
harus menemui, Jaehyun. Sudah semakin malam.. Kau juga harus kembali ke
kamarmu" tutur Hana lembut. Tangannya mengusap pipi tirus namja itu dan
menepuk pundaknya. Doyoung mengangguk. Hana pun melangkahkan kakinya untuk
kembali pada tujuan awalnya, menemui Jaehyun.
***
Saat
Hana masuk ke dalam studio, ia melihat Jaehyun menatap ke arahnya dengan
lipatan kedua tangan di depan dadanya.
"Kenapa
Noona lama sekali?" suara Jaehyun biasa saja. Tidak ada nada bicaranya
yang terlalu tinggi, ataupun rendah.
"Aku
bertemu Doyoung, saat berjalan kemari" balas Hana menatap ke arah Jaehyun.
Namja itu sedikit terkejut.
"Waeyo?"
Jaehyun menatap intens Hana. Yeoja itu menatap balik "Mwoga?"
tanyanya bingung.
"Kenapa
Noona bisa bertemu dengan Doyoung Hyung?" namja itu terlihat penasaran.
Hana mengulum senyumnya.
"Tidak
sengaja, kebetulan kita bertemu berlawanan arah" jawab Hana dengan santai.
"Noona
baik-baik saja?" sekarang namja itu terlihat khawatir karena matanya
terlihat berkaca-kaca. Hana tersenyum.
"Dia
tidak melakukan apa-apa. Kenapa kau sekhawatir itu padaku? Kau adalah
dongsaengnya, dia tidak akan membencimu" Hana mencoba meredam.
"Tapi,
dia juga menyukai, Noona. Tentu saja aku khawatir" terus terang Jaehyun
cukup ragu. Bukan pada perasaanya. Tapi ia takut menganggu perasaan Doyoung
yang juga menyukai Hana.
"Dia
akan mengerti, aku tau bagaimana dia berfikir. Kau terlalu memikirkannya"
jelas Hana. Jaehyun tersenyum kaku, Hana menyadari itu.
"Kemarilah,
aku akan memelukmu supaya kau tenang" namja itu menurut dan merendahkan
tubuhnya yang tinggi dan memeluk Hana yang tenggelam dalam pelukannya. Tubuh
Hana terlalu mungil, ia memang bukan yeoja yang tinggi tapi dia menggemaskan.
Itu lah kenapa namja jangkung seperti Doyoung dan Jaehyun menyukainya.
"Noona
memilihku karena menyukaiku kan?" pertanyaan Jaehyun membuat Hana
terkekeh.
"Lalu
kau fikir, dengan aku datang kemari untuk menemuimu, tidak menunjukkan bahwa
aku menyukaimu?" Hana menangkup pipi namja itu yang sedikit chubby.
"Bukan
begitu ... " Jaehyun terdiam. Tangan mungil Hana membuatnya gugup.
Kemudian, Hana melepaskan tangkupan tangannya, ia pun duduk di salah satu meja
lebar dan tubuhnya menjadi setara dengan tinggi badan Jaehyun. Namja itu juga
sudah mendekat ke arah Hana.
"Noona,"
ia memanggil Hana dengan tangannya yang bermain di rambut hitam sebahu milik
Hana.
"Hmm"
jawab Hana dengan deheman. Jaehyun sudah memeluk tubuh kecil Hana lagi.
"Saranghae"
bisik Jaehyun di telinga Hana. Yeoja itu mengulum senyumnya dan membalas
pelukan Jaehyun.
"Nado
.. " jawab Hana. Jaehyun melepas pelukannya pada Hana, namun namja itu tak
menjauhkan tubuhnya dari yeoja itu. Jaehyun mendekatkan wajahnya sejajar dengan
wajah Hana. Mata mereka bertemu dalam jarak yang dekat.
"Noona,
bolehkan aku menciummu?" pertanyaaan Jaehyun membuat Hana lagi-lagi
terkekeh.
"Geunyang
hae~" jawab Hana. Jaehyun pun mengembangkan senyumnya, ia bergerak semakin
mendekat dan mencium bibir Hana tanpa ragu. Tak lupa Jaehyun menyusupkan jemari
tangan di helai rambut Hana. Membawa keduanya semakin mendekat dan menghilangkan
jarak di antara mereka.
-킅-
Komentar
Posting Komentar