I ♥ TY (27) - 01072017


Yeoja itu sibuk dengan beberapa tamu yang berkunjung ke rumahnya. Sudah hampir seminggu ia tinggal di Indonesia. Yeoja itu tengah pulang ke kampung halamannya. Dia rindu orang tua dan saudaranya di rumah.


"Gimana di korea? Betah kamu nduk?" itu adalah pertanyaan yang sudah kesekian kali ia dengar setelah pulang ke Indonesia. Yeosin, yeoja itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu selalu terucap dari sanak saudaranya yang berkunjung ke rumahnya. Ibu dan Ayahnya sendiri saat tau dia akan pulang di hari lebaran, sangat bersyukur dan hanya menanyakan kabarnya. Mereka tidak terlalu memusingkan pekerjaan Yeosin dan mecibir hal lain.


"Silahkan di minum bude.. Saya kedalam dulu" pamit yeoja itu dengan menunduk memberi rasa hormat.


Yeosin masuk ke dalam ruangan rumahnya lebih dalam dan menemukan adik laki-lakinya membawa ponsel miliknya. Ia melihat ke arah Yeosin.


"Ngapain?" tanya Yeosin saat tau ponselnya tergenggam ditangan adiknya.


"Dari tadi ada telfon" adunya. Yeosin segera saja mengamit ponselnya lalu melihat nama seseorang dengan huruf hangul disana. Ia kemudian menekan tombol hijau untuk menelfon balik seseorang itu.


"Yeoboseyo" ucapnya saat tau penerima tersebut mengangkat panggilannya. Namun tak ada jawaban.


"Taeyong-a?" seru yeoja itu. Namun di seberang sana masih hening. Yeosin tau jika namja itu tengah merajuk.


"Wae? Kau marah padaku karena aku tidak mengangkat panggilanmu?" yeoja itu berusaha membuat namja yang berada di seberang telefon merespon. Tapi, tetap tidak ada suara yang keluar.


"Aku sibuk" ucap yeoja itu akhirnya. Dan terdengar deheman kecil dari seberang telfon, membuat Yeosin mengulum senyumnya.


"Kapan kau kembali ke Korea?" suara itu akhirnya bersua. Yeosin sukses dengan sikap cueknya tadi.


"Entahlah.. Aku belum tau pasti. Karena lebaran disini cukup lama" jawabnya. Taeyong menghela nafas beratnya hingga terdengar oleh Yeosin.


"Kau tidak ingat besok tanggal berapa?" tanya namja itu. Yeosin mengerutkan dahinya dan ia berjalan ke arah kalender yang menggantung di dinding rumahnya.


"Tanggal 1 Juli, wae?" expresinya datar dan menunggu respon seseorang disana.


"Aniya, gwaencaha. Aku akan tutup telfonnya" kata namja itu kemudian.


"Arasseo" jawab Yeosin kemudian.


_____________

30 June 11.40 KST, Seoul, South Korea - Gangnam Street
 
Taeyong mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena latihan yang ia forsir. Jam menunjukkan hampir jam 12 malam. Tapi, namja itu masih saja sibuk di ruang latihan. Padahal manajernya sudah meringankan untuk latihan hingga jam 10 malam saja. Tapi bagi Taeyong, ia ingin disibukkan dengan aktifitas karena suatu hal telah mengganggunya.


"Hyung"


Saat itu Jaehyun datang ke tempat latihan dengan wajah mengantuk. Ia mengusap matanya dan mendekat ke arah Taeyong yang berdiri memperhatikannya mendekat.


"Taeil hyung bilang kau harus segera kembali ke dorm, aku juga mengantuk hyung" keluh Jaehyun yang membuat Taeyong merasa tidak enak hati. Tangannya berayun mengusap kepala namja itu.


"Arasseo, hyung akan segera kembali" ucap namja itu akhirnya. Jaehyun sudah melangkah kembali ke dorm. Taeyong tengah berjalan mematikan musik dan kemudian lampu ruangan. Ia pun berjalan ke arah lift untuk menuju dorm. 
 

Saat sampai di depan dorm, Taeyong segera membuka pintu dan mendapati dorm dalam keadaan gelap. Ia berfikir bahwa mereka semua sudah terlelap dalam kamar mereka masing-masing. Saat ia mulai melangkah masuk, lampu-lampur dorm menyala dan semua member NCT bersorak ramai. Adapula manajer mereka, serta seseorang yang membuat Taeyong kesal seharian, Han Yeosin.


Jam menunjukkan pukul 12 malam tepat bagian korea. Tanggal pun berubah 30 Juni menjadi 1 Juli 2017. Tepat sekali pada tanggal kelahiran Lee Taeyong. Letupan-letupan surprise tak lupa di ledakan untuk mengejutkan namja itu. Ia sempat terkejut dan menutup telinganya. Namun sepersekian detik ia sudah memperhatikan sekelilingnya dan tidak menutup telinganya lagi. Ia melihat seorang yeoja yang berdiri di hadapannya beberapa senti dari jaraknya, membawa roti bertuliskan TY dengan hiasan lilin diatasnya.



Sorak sorai nyanyin selamat ulang tahun memenuhi dorm tersebut. Taeyong menatap yeoja itu dengan lekat. Tapi ia juga tersenyum dengan kejutan yang diberikan yeoja itu untuknya. Mereka semua mengakhiri nyanyian dengan riang.


"Buat pengharapan lalu tiup lilinnya" ucap Yeosin. Taeyong pun segera menutup matanya dan menangkup kedua tangannya di dada. Kemudian setelah melafalkan beberapa kata ia meniup lilin yang ada di atas kue tersebut. Semua kembali bersorak dan bertepuk tangan.


"Saengil chukkahae, Taeyong-a" seru Yeosin dengan senyuman manis. Belum sempat membalas, member yang lain juga ikut mengucapkan selamat pada Taeyong, sampai manajer mereka juga.


Sampai akhirnya, semua memutuskan untuk kembali tidur ke kamar masing-masing, hari sudah semakin malam dan mereka harus tidur karena pagi-pagi sekali NCT akan kembali beraktifitas. Johnny tidur ke kamar Jaehyun, karena ingin membiarkan Taeyong dan Yeosin. Namja itu cukup peka dengan expresi Taeyong saat memandang kesal ke arah Yeosin sedari tadi.


Yeosin dan Taeyong sudah berada di dalam kamar Taeyong. Sedangkan yeoja itu sudah duduk bersila di atas tempat tidur. Yeosin hanya bisa mengulum senyumnya karena sukses dengan rencana yang di susunnya sebelum ia pulang ke Indonesia.


"Kau marah padaku?" tanya Yeosin, matanya mengekor ke arah Taeyong yang berjalan dan duduk di hadapannya sekarang. Namja itu duduk dan diam. Ia menyaksikan kekehan menyebalkan di bibir yeoja itu. Tangan Yeosin bergerak mengusap lembut pipi Taeyong.


"Saengil chukkahae, Yong-a" kedua tangannya sudah menangkup wajah kecil namja itu. Lalu ia bergerak mendekat dan mengecup dahinya.


"Jajjeungna!" umpat Taeyong dan tiba-tiba memeluk yeoja itu, saat Yeosin ingin kembali pada posisi duduknya. Ia pun membiarkan Taeyong yang tengah membenamkan wajahnya di pinggang Yeosin dengan cara memeluknya. Yeosin jadi mengusap lembut rambut namja itu.


"Bogoshipo" rengek namja itu dengan semakin mempererat pelukannya. Yeosin tersenyum.


"Nado bogoshipo" ucapnya. Ia melepas pelukan namja itu dan kembali duduk berhadapan dengannya.


"Aku benar-benar masih di Indonesia tadi.. Tapi aku memang sudah booking tiket jauh-jauh hari. Orang tuaku ingin aku tinggal lebih lama.. Tapi aku tidak bisa lama-lama meninggalkan pekerjaanku disini. Aku juga tidak bisa tidak hadir di hari yang spesial untuk orang yang spesial bagiku" tutur panjang Yeosin. Taeyong mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir yeoja itu.


"Aku merindukanmu dan ingin melihatmu, hanya itu saja aku senang. Surprise dan segalanya adalah bonus besar yang indah bagiku" gumam Taeyong. Yeosin mengulum senyumnya.


"Sekarang kau harus tidur, Taeyong-a" ucap yeoja itu. Taeyong mengerucutkan bibirnya.


"Aku disini.. Jangan khawatir" Taeyong merebahkan tubuhnya dan Yeosin mengikuti. Mereka tidur berhadapan dan Yeosin mengusap lembut pipi namja itu.


"Bogoshipo" seru namja itu lagi. Yeosin tidak membalas dan usapan tangan kurus diwajah Taeyong berhenti saat namja itu jadi mendekatkan wajahnya dan menempel, mengecup, melumat bibir kenyal Yeosin. Taeyong sendiri sudah memeluk tubuh yeoja itu hingga tak menyisakan jarak diantara mereka.

***

Komentar

Postingan Populer