Should I Let Him Go?

Kurang lebih 4 tahun yang lalu aku pernah menyadari bahwa aku menyukai seseorang di kampusku. Kami satu jurusan, tapi tidak satu kelas. Ketika ada kegiatan acara himpunan, aku selalu memperhatikannya tanpa tau maksud dari arah pandangku yang selalu tersita olehnya. Sampai akhirnya aku menyadari, bahwa dia adalah orang yang membuatku semangat untuk pergi ke kampus. Walaupun untuk bertemu saja kami sangat jarang kalau tidak sedang ada acara di himpunan organisasi. Singkat cerita, aku pernah bisa dekat, ngobrol dan saling berbagi cerita dengannya. Dan dia menyenangkan. Ya, meskipun dia tipe laki-laki yang misterius menurutku. Dia sederhana. Dia banyak di kenal karena dia sangat aktif. Dia jenius hingga banyak dosen yang menyukainya. Kejeniusannya itu membuatku cukup iri karena dia sangat teristimewakan. Namun, dengan begitu sepertinya aku memang lebih  besar mengaguminya. Dia juga bukan tipe orang yang sombong. Justru selalu rendah hati dan peduli dengan orang lain.

Aku sering berada disisinya ketika dia dekat dengan beberapa teman perempuannya. Dan aku selalu berusaha untuk tidak menunjukkan rasa suka ku padanya dan berpura-pura menjadi teman sharingnya. Tapi, aku memang tidak pernah bisa menyebut bahwa aku bisa sedekat itu dengannya seperti pada teman perempuannya yang lain. Sampai dia lulus kuliah terlebih dahulu daripada aku, aku masih selalu mengingatnya. Sejak lulus aku dan dia semakin tidak pernah bertemu. Bahkan rumah kami saling berjauhan. Lalu hari ini, hari Sabtu, di tanggal 15 Mei 2021, di hari lebaran ke 3, aku datang ke rumahnya untuk silaturahmi bersama teman kuliah ku yang lain. Dan di saat itu lah aku tau kabarnya.

Da baru saja bertunangan. Ibunya sendiri yang mengabarkan. Dan 3 minggu lagi, dia akan menikah. Aku terkejut bukan main. Aku percaya tidak percaya setelah mendengar kabar itu. Teman dekatku yang tahu perasaanku padanya, menepuk tanganku pelan mencoba menenangkanku. Aku hanya bisa tersenyum kecut. Aku hanya bisa berpura-pura aku baik-baik saja. Aku pernah merasa jika aku dan dia memang tidak ada hubungan yang mendekatkanku dengannya. Tapi, aku selalu menyebutnya dalam doaku bahwa "jika dia jodoh ku, pertemukan saja kami di hubungan yang serius" dan ketika mendengar semua kabar itu, aku hanya bisa meredam hatiku hingga ke dasar hati. Semesta ternyata tidak berpihak padaku untuk membersamakan aku dengannya.


Ditinggalkan. Mungkin sudah bukan kata yang umum bagi banyak orang. Tapi ini ceritaku. Aku ditinggalkan oleh seseorang yang bahkan tidak pernah aku miliki. Aku merasakan sakit karena aku harus tahu diri. Dia akan memulai hidup barunya dengan orang lain yang akan bersama dengannya selamanya.

Walaupun kisah ini banyak di alami. Aku disini patah. Aku baru mengalaminya. Aku sakit, mendengar berita yang tidak aku duga. Bagaimana tidak. Bagaimanapun aku adalah orang yang menyukainya, sekalipun dia tidak tahu bagaimana perasaanku padanya. Aku yang pernah membagi sebagian hatiku untuk peduli dengan semua kesibukannya, meskipun dia tidak peduli akan hal itu.

He is one of my favourite people. Dia adalah laki-laki yang membuatku bingung harus bagaimana cara menyikapinya dengan kepribadiannya yang unik. Sometimes dia rame banget, tapi juga berwibawa. Dia punya sesuatu dalam dirinya yang ngebuat aku selalu amaze dengan apa yang dia lakukan. Apapun. Bahkan perubahan sifat dia pun aku gak bisa memprediksi itu. Dia orang special yang bersejarah buat aku. Tapi, sekarang dia punya orang lain. Aku bukan siapa-siapa yang harus menaruh hati padanya lagi. Tapi, aku tidak tau bagaimana aku bisa menerima kenyataan tersebut. Dan aku harus melabelkan diriku untuk tahu diri dari berita yang ku dengar itu.

Aku hanya butuh waktu untuk bersedih. Itu saja. Bagaimanapun aku harus bisa ikhlas nantinya, harusnya. Ya, semoga saja. Semoga Tuhan membantuku mengikhlaskannya. 

15 Mei 2021

Komentar

Postingan Populer